Di zaman di mana informasi dan teknologi bergerak dengan cepat, literasi baca-tulis bukan lagi sekadar keterampilan tambahan, namun menjadi kebutuhan dasar untuk bisa bersaing di pasar kerja. Indonesia, dengan populasi milenial dan generasi Z yang besar, menghadapi tantangan serius dalam hal ini. Menurut hasil Program for International Student Assessment (PISA), Indonesia berada di peringkat yang rendah dalam hal kemampuan literasi membaca, menandakan adanya “darurat literasi” yang dapat mempengaruhi kualitas tenaga kerja kita.
Pentingnya Literasi Baca-Tulis
Literasi baca-tulis adalah fondasi dari berbagai kemampuan yang diperlukan di dunia kerja modern:
- Pemahaman dan Analisis: Kemampuan untuk membaca dengan cepat dan memahami teks memungkinkan pekerja untuk mengikuti instruksi, memahami laporan, dan menganalisis data yang kompleks.
- Komunikasi Efektif: Menulis dan berkomunikasi dengan baik adalah keterampilan yang sangat dicari oleh perusahaan untuk memastikan bahwa kerja sama dalam tim berjalan dengan lancar dan ide-ide dapat disampaikan dengan jelas.
- Keterampilan Berpikir Kritis: Literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis; itu juga melibatkan kemampuan untuk mengkritisi informasi, membuat keputusan, dan menyusun argumen yang logis, yang sangat penting dalam pengambilan keputusan bisnis.
Data dan Fakta
Berdasarkan hasil PISA 2022, skor literasi membaca Indonesia adalah 359, dengan peringkat 70 dari 80 negara yang mengikuti survei tersebut. Skor ini merupakan rekor terendah Indonesia sejak pertama kali mengikuti PISA pada tahun 2000. Data ini tidak hanya mencerminkan kondisi pendidikan tetapi juga mengindikasikan potensi daya saing rendah di masa depan jika tidak ada tindakan nyata untuk meningkatkan literasi. Penelitian juga menunjukkan bahwa ada korelasi antara literasi yang rendah dengan tingkat pengangguran yang tinggi atau pekerjaan yang tidak sesuai dengan kualifikasi.
Dampak pada Pasar Kerja
- Skill Mismatch: Kurangnya literasi baca-tulis sering menyebabkan lulusan tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Ini menyebabkan mismatch antara keterampilan yang dimiliki dan yang dibutuhkan oleh industri.
- Adopsi Teknologi: Dengan perkembangan teknologi yang pesat, individu yang tidak mampu membaca dan memahami instruksi teknis atau materi pelatihan dengan cepat akan tertinggal.
- Peluang Kerja Internasional: Indonesia sedang berusaha menarik investasi asing dan meningkatkan ekspor jasa. Namun, tanpa keterampilan literasi yang memadai, individu kurang mampu bersaing dalam skala global.
Inisiatif dan Solusi
Pemerintah dan berbagai organisasi telah memulai beberapa inisiatif:
- Gerakan Literasi Nasional (GLN): Upaya untuk mendorong budaya membaca di masyarakat melalui berbagai kampanye dan program literasi.
- Pendidikan Digital: Penggunaan teknologi seperti e-books, aplikasi membaca, dan platform literasi digital seperti LiteBrary yang menggunakan NFT untuk membuat literasi lebih menarik.
- Kurikulum yang Mendukung Literasi: Revisi kurikulum yang lebih menekankan pada literasi baca-tulis dari usia dini hingga tingkat pendidikan tinggi.
- Peningkatan Akses: Menyediakan akses lebih baik ke sumber bacaan melalui perpustakaan komunitas, perpustakaan digital, dan program baca untuk anak-anak dari keluarga dengan ekonomi lemah.
Kesimpulan
Literasi baca-tulis adalah kunci untuk meningkatkan daya saing individu di pasar kerja Indonesia. Tanpa kemampuan ini, banyak potensi yang tidak tergali, dan kesempatan kerja yang lebih baik akan sulit diperoleh. Penting bagi setiap stakeholder, dari individu, keluarga, sekolah, hingga pemerintah, untuk berpartisipasi aktif dalam meningkatkan literasi baca-tulis. Dengan demikian, kita dapat membangun generasi yang lebih siap untuk menghadapi tantangan ekonomi dan teknologi di masa depan, mengangkat kualitas dan daya saing tenaga kerja Indonesia di arena global.
*) Disclaimer:
Informasi dalam artikel ini didasarkan pada data dan penelitian yang tersedia pada saat penulisan. Artikel ini menyajikan analisis dan opini tanpa kewajiban untuk mencantumkan sumber referensi spesifik. Penulis tidak bertanggung jawab atas perubahan informasi setelah publikasi atau tindakan yang diambil berdasarkan konten ini.
**) Cetak artikel ini sebagai NFT untuk mengabadikan keterlibatan dalam sejarah, sekaligus untuk menunjukkan dukungan Anda terhadap Gerakan Masyarakat Sadar Literasi (Gema Serasi) . Klik Ikon LITE dibawah agar NFT (edisi terbatas) dapat ditambahkan ke koleksi Anda.